Kisah Sapi Betina dan Bani Israil - Kisah Nabi
Kisah sapi
betina dan Bani Israil - Kali ini
Mimin akan mempost cerita tentang kaum
Nabi Musa yang menuntut beliau untuk
menghukumi seorang yang menjadi korban pembunuhan. Cerita ini sudah masyhur dan
banyak dijadikan contoh atau simple dari Bani Israil - yang gemar bertanya-
yang menjadi sebab rusaknya mereka sendiri. Nabi Saw.
فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ
مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ
Artinya : Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian
hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka. (HR. Bukhari-Muslim)
Dari Musa, dari Amar, dari Asbath, dari al Sadi
menerangkan ayat :
وِإِذْ قَالَ مُوْسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ
أَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً
Artinya : Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada
kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” (QS.
Al baqarah : 67)
Dia berkata, “Ada seorang dari Bani Israil yang
memiliki banyak harta. Dia memiliki anak gadis. Sedangkan saudaranya mempunyai anak laki-laki yang mencintai anak gadisnya. Anak saudaranya pun melamar gadisnya, namun dia
menolaknya. Maka anak tersebut marah, dia bergumam, “Demi Allah. Aku akan
membunuh pamanku, lalu menyita
hartanya dan menikahi anaknya.”
Pemuda itu mendatangi pamannya. Saat itu para pedagang
dari rombongan Bani Israil berdatangan. Dia berkata kepada padanya, “Wahai
Pamanku. Mari pergi bersamaku. Tolong ambilkan dagangan mereka
untukku, mungkin saja aku bisa mendapatkannya, karena
saat mereka mengetahui dirimu bersamaku mereka pasti memberikannya kepadaku.
Maka pamannya bersedia pergi
bersamannya pada malam hari. Setelah mereka sampai pada
rombongan tersebut, pemuda atau keponakannya membunuhnya. Kemudian pemuda itu kembali pada keluarganya.
Pagi telah menyambut. Sang pemuda berlagak mencari
pamannya. Seakan dia tidak tahu di mana pamannya. Dia berpura seakan tidak menemukannya. Pemuda itu pergi ke arah
rombongan. Ternyata mereka sedang berkumpul. Dia berkata, "Kalian telah
membunuh pamanku, maka bayarlah diyatnya!" Segera dia menangis,
menaburkan debu di atas kepalanya, dan berteriak, "Paman. Paman."
Kemudian dia melaporkannya kepada Nabi Musa as. Nabi
Musa as. pun memutuskan agar mereka membayar diyat. Maka mereka
berkata, "Wahai Musa. Kami mohon berdoalah kepada Tuhanmu untuk
memperlihatkan pembunuh sebenarnya, sehingga dia bisa dihukum. Demi Allah,
sungguh membayar diyat adalah
hal yang enteng bagi
kami, akan tetapi kami malu dengan kejadian seperti ini."
Allah Swt. Berfirman :
وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادَّارَأْتُمْ فِيْهَا وَاللهُ
مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ
Artinya : Dan ingatlah, ketika kamu membunuh seorang
manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak
menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً
Lalu Musa berkata, "Sesungguhnya Allah menyuruh
kalian menyembelih seekor sapi."
"Kami
meminta perihal orang yang terbunuh dan tersangkanya, namun kamu berkata
"sembelihlah sapi!" Apakah kamu mengajak kami bercanda?" Protes
mereka.
أَعُوْذُ بِاللهِ أَنْ أَكُوْنَ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ
"Aku
berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh." Kata
beliau.[1]
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا
هِيَ
"Mohonkanlah
kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah
itu?" Pinta mereka lagi.
[1] قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لا فَارِضٌ وَلا
بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ
"Sesungguhnya Allah berfirman
bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda;
pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu"
jawab Musa.[2]
قَالُوْا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنُ لَنَا مَا لَوْنُهَا
"Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia
menerangkan kepada kami apa warnanya"
قَالَ إِنَّهُ يَقُوْلُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ
لَوْنُهَا تَسُرُّ النَاظِرِيْنَ
"Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang
kuning tua warnanya, lagi mengherankan orang-orang yang memandangnya."
قَالُوْا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنُ لَنَا مَا هِيَ إَنَّ
الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَمُهْتَدُوْنَ
"Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar
Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena
sesungguhnya sapi itu masih samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah
akan mendapat petunjuk untuk memperoleh sapi itu."
قَالَ إِنَّهُ يَقُوْلُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَ ذَلُوْلٌ تُثِيْرُ
الْأَرْضَ وَلاَ تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لاَ شِيَةَ فِيْهَا
"Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah
dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak
bercacat, tidak ada belangnya"
قَالُوا الْآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ
"Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi
betina yang sebenarnya"
Lalu mereka mencarinya dan mereka tak mampu mencarinya.
Kitab ini kami kutib dari tafsir Al thabari. Untuk kisah
selanjutnya, yakni kisah pencarian sapi betina oleh Bani Israil banyak sekali
fersinya. Berikut
adalah salah satu fersi kisah selanjutnya : pemuda pemilik sapi betina
[1]
Ibnu Abbas berkomentar, "Seandainya mereka
langsung mencari sapi betina dan menyembelihnya maka sudah cukup, akan tetapi
mereka memberatkan diri mereka dan mempersulit Musa, sehingga Allah memberi
syarat yang berat kepada mereka."
[2]
Faridl artinya
sudah tua yang tidak bisa beranak lagi. Bikr artinya hanya mempunyai
anak satu. 'awan artinya di antara keduanya ; sudah melahirkan dan
anaknya juga melahirkan.
terimakasih atas ilmu yang bermanfaat.
ReplyDelete