-->

Kisah Nabi Yahya Menangis Sampai Pipinya Hancur - Indestenko


  Kisah Nabi Yahya menangis sampai pipinya hancur – sebelumnya, mimin sangat bersyukur bisa menemukan kisah seperti ini. Kisah ini bercerita tentang ibadah nabi yahya yang luar biasa. Banyak sekali pelajaran yang bisa mimin ambil, namun yang paling utama adalah tangisan sebagai pemutus jalur yang menghubungkan antara surga menuju neraka.

Pada saat berumur delapan tahun Nabi Yahya bin Zakaria as. masuk ke Baitul Maqdis. Di sana dia melihat beberapa orang memakai baju dari rambut dan bulu. Dia melihat orang yang bermujahadah terongkongannya telah robek. Mereka memasukkan rantai pada tenggorokan dan mengikatkan diri pada ujung Baitul Maqdis. Hal itu membuat Nabi Yahya merasa ngeri.
 Nabi Yahya kembali kepada kedua orang  tuanya. Di jalan, ia bertemu beberapa anak kecil sedang bermain. Mereka mengajak Nabi Yahya bermain, "Hai Yahya, kemarilah, mari kita bermain!" Beliau menjawab, "Tidak. Aku tidak diciptakan untuk bermain."
Nabi Yahya datang kepada kedua orang tuanya. Ia meminta agar dipakaikan baju dari rambut. Mereka pun memakaikannya. Setelah itu, ia kembali ke Baitul Maqdis. Dia menjadi pelayan Baitul Maqdis saat siang hari dan beribadah pada malam hari. Sampai saatnya ia berumur lima belas tahun, ia keluar dan menetap di gunung-gunung dan bukit-bukit.
Orang tuanya keluar, mencari-carinya. Mereka menemukannya di sungai Yordania. ia merendam kedua kakinya di dalam air karena hampir-hampir rasa haus memotong lehernya. Ia berkata, "Demi keagungan dan kebesaran-Mu. Aku tidak pernah merasa dinginnya minuman, sehingga aku tahu tempatku di sisi-Mu. Lalu orang tua Yahya meminta agar dia berbuka dengan gandum yang ada di piring, yang mereka bawa dan meminum dari air sungai. Ia pun melakukan perintah orang tuanya. Oleh sebab itu, ia membayar kafarat atas sumpahnya. Dia memuji atas kebaikannya.
Lalu kedua orang tuanya mengembalikan Yahya ke Baitul Maqdis. Saat ia shalat, ia menangis. Pohon-pohon dan tanah ikut menangis. Ayahnya, Nabi Zakaria juga ikut menangis hingga beliau pingsan. Yahya tidak henti-hentinya menangis, hingga air matanya merobek daging kedua pipinya, dan membuat giginya gerahamnnya tampak. Karenanya, ibunya berkata, "Hai anakku. Bolehkah aku mengambil sesuatu yang bisa menutupi gigi gerahammu." Ia pun memperbolehkannya. Lalu ibunya mengambil dua potong kain kumal dan menempelkannya pada kedua pipi putranya.
Yahya shalat lagi. Dia kembali menangis. Air matanya merendam dua kain tersebut. Ibunya pun mendatanginya. Mengambil kain tersebut. Lalu memerasnya. Yahya melihat dua lengan ibunya basah. Ia berkata, "Wahai Tuhanku. Ini adalah air mataku. Dan ini adalah Ibuku. Saya adalah Hambamu. Dan Engkau adalah Dzat yang maha pengasih." Lalu Nabi Zakaria berkata, "Wahai anakku. Aku meminta kepada Tuhanku agar memberiku dirimu(sosok anak) agar hatiku merasa tenang." Yahya as. Berkata, “Wahai ayah. Sesungguhnya Jibril memberi tahu diriku bahwa antara surga dan neraka ada jalan padang pasir atau hutan, yang tidak akan bisa diputus kecuali dengan tangisan. Nabi Zakaria berkata, "Wahai anakku. Jika begitu, silahkan kamu menangis."
Demikianlah cerita Nabi yahya yang sangat hebat dalam beribadah. Kiranya mimin belum pernah mendapati orang yang menangis sampai pipinya tergores seperti Nabi Yahya. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Kisah Nabi Yahya Menangis Sampai Pipinya Hancur - Indestenko"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel