-->

Kisah Nabi Ishaq as. Mendoakan Ya’qub - Kisah Nabi

Kisah Nabi Ishaq as. mendoakan Ya’qub - Nabi Ishaq dikirim oleh ayahnya di bumi Kan'an, Sedangkan Nabi Ibrahim turunnya di Palestina. Nabi Ishaq berdakwah mengajak manusia pada masa ayahnya. Dia menikahi Rifqa binti Nakhur binti Tarikh, yakni Azar(ayah Nabi Ibrahim). Rifqa adalah anak dari paman Nabi Ishaq. Ishaq as. mempunyai dua anak, yakni 'Aishu(عيصو), ada yang mengatakan Aish (عيص) dan Ya'qub. Aishu lebih dicintai oleh nabi Ishaq dari pada Ya'qub. sedangkan Ya'qub lebih dicintai ibunya dari pada Aishu.
Ketika Ishaq as. mulai beranjak tua dan pandangan matanya mulai kabur, suatu hari dia berkata kepada Aishu yang pandai berburu, "Hai anakku, carikanlah aku buruan dan masaklah agar aku bisa memakannya, Nanti aku akan mendoakan keberkahan untukmu."
Aishu adalah anak yang mempunyai rambut lebat. Ketika Ishaq berkata seperti itu, ternyata istrinya mendengarnya. Kemudian dia berkata kepada Ya'qub, "Sesungguhnya ayahmu telah berkata demikian dan demikian kepada Aishu. Maka lihatlah di sana anak unta besar milikku. Sembelihlah. Masaklah. Dan lekatkan kulitnya dilenganmu. selanjutnya ubahlah suaramu saat berbicara dengan ayahmu, katakanlah "Saya Aishu" maka dia akan mendoakanmu dengan keberkahan.
Ya'qub pun melakukan perintah ibunya. Dia menyembelih unta besar dan memasaknya, lalu memberikan kepada ayahnya. Namun tiba-tiba ayahnya berkata, "Mendekatlah kepadaku!" Lalu ayahnya memegang lengan Ya'qub. Ayahnya berkata, "Aku merasakan lengan tangan aishu, tapi mendengar tiupan suara Ya'qub." Namun Ishaq tetap mendoakan Ya'qub dengan keberkahan, "Mudah-mudahan Allah memberikanmu keberkahan dan menjadikan anak-anakmu sebagai Nabi dan mendapat kitab." Sehingga tidak mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa dari anak turun Ya'qub ada tujuh puluh ribu nabi.
Lalu Aishu pulang setelah memdapatkan buruan. Dia memasaknya, dan memberikan kepada ayahnya. Dia berkata, "Wahai ayahku, aku telah memberikan apa yang engkau inginkan. Maka makanlah." Ayahnya berkata, "Doa keberkahan kemarin sudah hilang, akan tetapi aku akan mendoakanmu dengan doa lainnya. Semoga Allah memberikanmu anak yang banyak dan menjadikannya sebagai raja."[1]
Kemudian Aishu merasa iri dengan saudaranya, yakni Ya'qub. Suatu hari dia berkata, "Hai suadaraku, aku ingin kamu mengunjungiku. Karena aku telah mempersiapkan suguhan untukmu." Ya'qub pun mengiyakannya.
Ketika Ya'qub selesai makan, dan berniat untuk kembali, Aishu memberinya hadiah seratus kuda betina, seratus anak kuda, seratus sapi betina, seratus sapi, seratus khimar dan seratus kambing. Kemudian dia merangkulnya untuk mengucapkan selamat. Dia mendekatkan giginya pada leher Ya'qub agar bisa membunuhnya. Namun tiba-tiba Allah membuat gigi tersebut menjadi lunak (شحما artinya lilin). Ketika dia tidak sanggup membunuhnya, maka dia berkata,
"Astaghfirullahal 'adzim wa atuubu ilaihi. Sekarang aku mengerti wahai saudaraku, sesungguhnya doa yang kau dapatkan dari ayah adalah dengan izin Allah. Doa itu berhak untukmu. Sungguh aku ingin menipumu namun Allah telah menyelamatkanmu dengan membuat gigiku menjadi lunak. Maka pergilah dalam naungan perlindungan Allah."
Kemudian Aishu berpisah dengan saudaranya dan pergi ke pelosok-pelosok romawi. Di sana dia mempunyai banyak anak. Ada yang mengatakan bahwa dia berpisah saat ayahnya masih hidup. Ada yang mengatakan setelah meninggal.
Umur Ishaq adalah 180 tahun. Dia kuburkan di perkebunan hairun di dekat makam Ibrahim as. Dia adalah laki-laki yang mempunyai rambut lebat. Kuat. Dia menikahi anak perempuan pamannya, yakni Saminah bin Ismail bin Ibrahim. Dia mempunyai lima anak. Di antaranya adalah Rum bin Aishu.  Rum adalah laki-laki putih kekuning-kuningan. Karena itu keturunannya disebut bani ashfar(anak-anak kuning) dan mereka menyebutkan rum karena mereka adalah anak rum bin aishu.
Umur Aishu adalah 147 tahun. Begitu juga umur dari Ya'qub. Mereka meninggal pada hari yang sama. Sebelum meninggal Aishu kembali kepada saudaranya, Yakni ya'qub. Keduanya meninggal bersama dan dimakamkan di tempat yang sama di perkebunan Hairun di dekat maka Ibrahim as. Wallahu a'lam.
Diterjemahkan dari kitab “Tarikh al Anbiya’"
Al Khatib al Baghdadi, Abu Bakar bin Ahmad bin Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Mahdi. Hal. 100-101



[1] ada yang menambahkan doanya dengan ucapan "Dan menjadikan dalam mereka seorang nabi yang sangat sabar" ini adalah pendapat ulama yang mengatakan bahwa nabi Ayyub adalah keturunan Aishu

1 Response to "Kisah Nabi Ishaq as. Mendoakan Ya’qub - Kisah Nabi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel