-->

"Miskin" nya Keluarga Rasulullah Saw. - Kisah Nabi


Miskinnya keluarga Rasulullah Saw. - Dalam kisah kali ini akan dijelaskan tentang bagaimana kondisi ekonomi keluarga Rasulullah Saw. sehari-hari. Mereka adalah orang-orang pilihan Allah Swt., namun untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka jauh dari kata "cukup". Kendati demikian, mereka tetap merasa sudah tercukupi. Hati mereka berbesar hati menerima semua yang menjadi kehendak Allah Swt. Berikut adalah kisah keluarga rasulullah yang masih dalam keadaan kurang.
Imran bin Hushain berkata, "Saya termasuk orang yang memiliki tempat dan kedudukan bagi Rasulullah Saw. Suatu ketika beliau berkata, "Hai Imran, kamu termasuk orang yang memiliki tempat dan kedudukan di sisi kami, apakah kamu mau menjenguk Siti Fatimah binti Rasulullah Saw.?" Lalu aku berkata, "Ya, demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah berdiri dan aku ikut berdiri berjalan di belakang beliau, sehingga kami sampai di depan pintu rumah Siti Fatimah. Beliau mengetuk pintu. Beliau mengucapkan salam,

"Assalamu'alaikum. Apakah aku boleh masuk?"
"Masuklah, wahai Rasulullah." Jawab Fatimah.
"Aku dan orang yang bersamaku?" Tanya beliau Saw. Lagi.
"Siapakah yang bersamamu, wahai Rasul?" Fatimah bertanya balik.
"Imran."
"Demi Dzat yang telah mengutusmu wahai Nabi, aku tidak memakai pakaian kecuali hanya 'iba ah(gaun)."
"Pakailah seperti begini," Nabi memberikan isyarah dengan tangan beliau.
"Ini badanku sudah bisa aku tutupi, akan tetapi bagaimana dengan kepalaku?"
Lalu beliau melemparkan selendang beliau. Sehingga beliau hanya memakai pakaian lusuh.
"Talilah kepalamu dengan ini," kata Nabi Saw.
 Kemudian Siti Fatimah memperbolehkan beliau masuk.
"Hai anak Perempuanku, bagaimana kabarmu pagi ini" tanya beliau.
"Demi Allah, pagi ini aku benar-benar payah, dan semakin bertambah payah. Aku sama sekali tidak mempunyai makanan untuk aku makan," jawab Fatimah.
Rasulullah menangis mendengar jawaban Siti Fatimah.
"Janganlah kamu berkeluh kesah, wahai Anakku. Demi Allah sungguh aku tidak merasakan makanan selama tiga hari. Sungguh aku lebih Mulya dari pada dirimu. Maka seandainya aku meminta maka niscaya kamulah tuan atau majikan wanita penduduk surga." Rasulullah mendinginkan hati Fatimah.
"Lantas bagaimana dengan Asiyah, istri Fir'aun dan Maryam bin Imran?" Tanya Siti Fatimah.
"Siti Asiyah adalah tuan atau majikan wanita pada zamannya, Siti Maryam adalah tuan wanita pada zamannya, dan kamu adalah tuan wanita. Sesungguhnya kalian semua berada dalam rumah rotan, namun sama sekali tidak ada merasa sakit, tidak ada bahaya, dan tidak merasa payah." Beliau melanjutkan ucapan beliau.
"Patuhilah anak pamanmu(Ali bin Abu Thalib). Sungguh aku telah menikahkanmu dengan seorang majikan atau tuan di dunia dan akhirat."
Dari cerita di atas, Rasulullah memberi isyarah bahwa manusia terbaik tidak ada sangkut pautnya dengan harta yang banyak. kaya. Milyader. Dan tidak ada sangkut pautnya dengan jabatan tinggi. Dihormati bawahannya. Rasulullah adalah manusia terbaik, akan tetapi beliau menjalani hidup layaknya manusia pada umumnya. Semoga cerita di atas bermanfaat.
Ihya ‘ulumiddin juz 4 hal 264    

0 Response to ""Miskin" nya Keluarga Rasulullah Saw. - Kisah Nabi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel