-->

Kisah Bal’am dan Wabah Tha’un ~ Indestenko


Kisah Bal’am dan Wabah Tha’un – Wabah tha’un merupakan penyakit berbahaya yang bisa membunuh ribuan orang sekaligus. Untungnya untuk umat Muhammad Saw. Dari penyakit semacam itu. Penyakit tha’un pernah dialami oleh kaum Nabi Musa as. Dan ternyata kejadian tersebut berhubungan dengan kisah bal’am, seorang yang terkenal dengan doanya yang maqbul. Berikut adalah kisah Bal’am dan Wabah Tha’un.
Kisah Bal'am dan Wabah Tha'un

Sesungguhnya ketika Nabi Musa as. ingin membunuh orang-orang yang berbuat dzalim, dan beliau sudah berada di bumi Kan’an di daerah Syam, maka Bal’am  mendatanginya. Bal’am adalah orang yang mempunyai asma al a’dham.[1]
Para penganiaya datang kepada Bal’am. Mereka berkata, “Sesungguhnya Nabi Musa adalah orang yang kuat seperti baja. Dia juga memiliki pasukan yang banyak. Dia datang kepada kita. Mengusir kita dari bumi kita. Membunuh sebagian kita. Dan memberikan negara kami kepada bani israil. Sedang engkau adalah orang yang doanya dilkabulkan. Kita memohon kapada engkau agar keluar, berdoalah kapada Allah agar membuat mereka bertolak dari kita.” Bal’am berkata, “Celaka kalian, dia adalah nabiyullah, dan yang bersamanya adalah para malaikat dan orang-orang mukmin. Bagaimana aku bisa berdoa buruk kepada mereka. Saya tahu hal yang tidak kalian ketahui. Apabila aku melakukannya maka duniaku dan akhiratku akan hilang.”
Orang-orang yang berbuat dzalim terus mendatangi Bal’am. Memaksa agar dia mendoakan buruk kepada Nabi Musa dan pasukannya. Bal’am berkata, “Aku tidak akan berdoa sehingga Tuhanku memerintahkannya.”
Bal’am tidak akan berdoa sebelum dia bermimpi mendapat perintah untuk berdoa. pada malam hari BAL’AM bermimpi, “janganlah kamu mendoakan mereka.” Lalu dia berkata kepada kaumnya, “Aku telah mendapat perintah Tuhanku agar tidak mendoakan mereka.” Lalu orang-orang yang kejam tersebut memberi hadiah kepadanya. Dia menerima hadiah tersebut.
Mereka terus mendatangi Bal’am. Sekali lagi beliau berkata, “Aku tidak akan mendoakan kepada mereka sehingga aku diperintah Tuhanku. Aku telah diperintah akan tetapi aku tidak diperintah sesuatu.” Mereka berkata, “Apabila Tuhanmu tidak suka kamu berdoa maka Dia akan terus melarangmu berdoa sebagaimana yang pertama.”
Mereka tetap memaksa Bal’am agar berdoa sampai mereka menfitnah Bal’am agar menuruti permintaan  mereka.
Hingga akhirnya Bal'am terfitnah. Ia naik keledai betina menuju gunung Husban untuk melihat pasukan Bani Israil. Belum jauh berjalan tiba-tiba keledai itu sudah menjerum(ndeprok:Jawa). Bal'am turun. Ia memukul keledainya. Keledai tersebut pun berdiri. Lalu Bal'am menaikinya lagi. Namun belum jauh, keledai itu kembali menderum. Ia kembali memukulnya. Terus saja hal tersebut berulang. Hingga Allah Swt. memberi izin keledai untuk berucap. Keledai itu berbicara kepada Bal'am. Ucapannya menjadi alasan mengalahkan Bal'am.
"Celaka kamu Bal'am, hendak kemanakah kamu? Apakah kamu tidak tahu ada malaikat berdiri tepat di hadapanku. Dia Menahanku agar tidak melanjutkan perjalanan. Celaka kamu! Kamu akan pergi menemui nabiyullah dan orang-orang mukmin. Lalu Kamu hendak mendoakan buruk kepada mereka."
Ucapan keledai tidak mencegah bal'am untuk pergi. Allah pun membiarkan keledai itu berjalan. Keledai itu terus berjalan.
Mereka hampir sampai di gunung Husban. Bal'am pun langsung mendoakan buruk orang-orang mukmin. Namun saat dia berdoa dengan keburukan, Allah selalu membelokan ucapannya pada kaumnya sendiri. Sebaliknya, ketika dia berdoa baik untuk kaumnya, Allah membelokkannya pada Bani Israil. Maka kaum Bal'am berkata, "Hai Bal'am, apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan? Kamu berdoa baik untuk Bani Israil dan berdoa buruk untuk kami." Bal'am berkata, "Ini benar-benar tidak ku hindari."
Kejadian ini adalah momentum Allah akan membuat bal'am terpuruk.  Lidah Bal'am menjulur sampai dada. Dia berkata pada kaumnya, "Sekarang benar-benar telah hilang dunia dan akhiratku. Yang tersisa hanya tipu muslihat dan tipu daya. Sekarang, aku akan membuatkan muslihat dan siasat pada kalian ; bawalah beberapa perempuan. Dandani, dan berilah perhiasan mereka. Kemudian kirim mereka pada pasukan Bani Israil. Suruh mereka menjual perhiasan tersebut kepada Bani Israil. Suruh mereka agar tidak menolak laki-laki yang menggoda mereka. Apabila ada satu laki-laki yang mau berzina dengan mereka maka itu sudah cukup buat kalian."
Kaum Bal'am melakukan perintahnya. Para wanita kiriman masuk di tengah-tengah pasukan Bani Israil. Salah satu wanita dari Kan'an mendekati pembesar Bani Israil. Dia adalah kepada suku, yakni Syam'un bin Ya'qub. Dia berdiri. Memegang tangan perempuan tadi. Terkagum akan kecantikannya.
Kemudian dia membawa perempuan tadi menghadap Nabi Musa. Tepat di depan beliau. Dia berkata, "Saya rasa anda pernah berkata ini haram bagi anda?" Beliau menjawab, "Benar. Ini haram untukmu. Janganlah kamu mendekatinya." Dia berkata, "Demi Allah, aku tidak akan menurut kepadamu."
Kemudian laki-laki itu masuk ke dalam sebuah kubah mengajak perempuan tadi. Lalu dia menyetubuhinya. Seketika itu, Allah menurunkan Tha'un(penyakit sampar, pes, wabah : lihat Qomus Kerapyak al Ashri) kepada Bani Israil. Sesaat pada siang hari itu, meninggal tujuh puluh orang dari bani Israil.
Begitulah kisah turunnya wabah tha’un kepada kaum Bani Isra’il. Mudah-mudahan dengan membaca kisah bal’am dan wabah tha’un di atas bisa menyadarkan kita, bahwa sama sekali tidak dibenarkan berdoa buruk kepada orang-orang yang dikasihi Allah Swt. Barang siapa yang memusuhi kekasih Allah maka Allah akan mengizinkan berperang dengannya.
Diterjemahkan dari al Shawi ala al Tafsir Al Jalalain juz 2 hal 132



[1] Orang yang mempunyai asma Al a'dzam apabila berdoa dengannya maka doanya akan diijabahi.

0 Response to "Kisah Bal’am dan Wabah Tha’un ~ Indestenko"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel