Kenapa Disebut Siti Hawa? Ini Jawabannya - Indestenko
Kenapa disebut siti
hawa? Ini jawabannya - Imam Sadiy menuturkan dari Ibnu Mas’ud, Ibnu
Abbas dan seorang sahabat ridlwanullah alaihim ajmain bahwa, ketika Allah
mengeluarkan iblis dari surga dan menempatkan adam di sana, maka adam hanya
sendiri, tidak ada orang yang menentramkan hatinya. Karenanya, Allah Swt. membuatnya
mengatuk. Dia ambil satu tulang rusuk kiri darinya dan mengantikan
tempat tulang tersebut dengan daging. Dari tulang rusuk tersebut lah Allah
menciptakan Siti Hawa.
Ketika Nabi Adam bangun,
beliau menjumpai di atas kepalanya ada seorang wanita sedang duduk.
“Siapa dirimu?”
tanyanya.
“Seorang perempuan,”
jawab Siti Hawa’
“Kenapa kamu
diciptakan.”
“Agar aku bisa
menenangkanmu.”
Lalu malaikat mencoba
bertanya untuk menguji Nabi Adam.
“Siapa ini?” tanya
malaikat Jibril
“Seorang mar’ah (perempuan),”
jawab Adam.
“Kenapa disebut mar’ah
(perempuan)?”
“Karena dia diambil
dari mar’u (laki-laki)”
“”Siapa nama
perempuan ini?” lanjut Jibril
“Hawa’.”
“Kenapa disebut Hawa.”
“Karena dia
diciptakan dari dari hayyun(sesuatu yang hidup)”
Diceritakan dari Ibnu
Abbas ra. Ia berkata, “Allah mengutus pasukan malaikat. Mereka membawa Adam dan
Hawa yang duduk di atas kursi dari emas sebagaimana yang dipakai malaikat, dan berpakaian cahaya. Mereka semua memasukkan Nabi Adam dan Hawa ke
surga. Hal ini menunjukkan bahwa saat Nabi Adam dan hawa diciptakan mereka belum masuk
surga.
Yang dimaksud dengan surga adalah tempat untuk mendapatkan balasan, karena surga adalah al ma’hudah atau tempat yang dijanjikan. Ada yang mengatakan al ma’hudah adalah kebun di bumi Palestina atau tempat antara Faris dan Karman.
Yang dimaksud dengan surga adalah tempat untuk mendapatkan balasan, karena surga adalah al ma’hudah atau tempat yang dijanjikan. Ada yang mengatakan al ma’hudah adalah kebun di bumi Palestina atau tempat antara Faris dan Karman.
Allah menciptakan
surga untuk menguji Nabi Adam as. dan menurunkan atau memindah dari surga ke
bumi Hindia sebagaimana firman Allah Swt.
اهْبِطُوا مِصْرًا
Artinya : .... turunlah kamu ke suatu kota, ... (QS. Al
Baqarah : 61)
Allah
menciptakan Nabi Adam di bumi tanpa adanya khilaf. Tidak disebutkan dalam kisah
ini tentang diangkatnya Nabi Adam ke langit. Seandainya terjadi maka hal itu
lebih baik untuk disebutkan dan diingatkan, karena langit adalah tempat yang
paling agung. Seandainya surga adalah tempat kekal maka Allah tidak akan
memasukkan iblis ke surga.
Ada yang mengatakan,
“Sesungguhnya surga itu ada di langit ke tujuh dengan dalil “turunlah kamu”. Penurunan
yang pertama dari surga ke langit dunia, sedangkan penurunan yang ke dua menuju
ke bumi. Ada yang mengatakan semua dasar di atas itu mungkin. Semua dalil naqliyah(dinukil)
itu saling berbeda. Maka wajib membandingkannya dan tidak memastikan.
تفسير أبي السعود - (ج 1 / ص 117(
فذكر السدي عن ابن مسعود وابن عباس وناسٍ
من الصحابة رضوان الله تعالى عليهم أجمعين : أن الله لما أخرج إبليسَ من الجنة
وأسكنها آدمَ بقيَ فيها وحدَه وما كان معه من يستأنسُ به فألقى الله تعالى عليه
النومَ ثم أخذ ضِلْعاً من جانبه الأيسرِ ووضع مكانه لحماً وخلق حواءَ منه فلما
استيقظ وجدها عند رأسه قاعدةً ، فسألها : ما أنت؟ قالت : امرأة . قال : ولم خلقتِ؟
قالت : لتسكُنَ إلي ، فقالت الملائكةُ تجْربةً لعلمه : من هذه؟ قال : امرأة ،
قالوا : لم سُمِّيت امرأةً قال : لأنها من المَرءِ أُخِذَت ، فقالوا : ما اسمُها؟
قال : حواء ، قالوا : لم سميت حواء؟ قال : لأنها خلقت من شيء حيّ .
وروي عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : بعث الله
تعالى جنداً من الملائكة فحملوا آدمَ وحواءَ على سريرٍ من ذهب كما يُحمل الملوك
ولباسُهما النور ، حتى أدخلوهما الجنة ، وهذا كما ترى يدل على خلقها قبل دخول الجنة
والمراد بها دارُ الثواب ، لأنها المعهودة ، وقيل هي جنةٌ بأرض فلسطين ، أو بين
فارسَ وكَرْمان ، خلقها الله تعالى امتحاناً لآدمَ عليه السلام ، وحُمل الإهباطُ
على النقل منها إلى أرض الهندِ كما في قوله تعالى : { اهبطوا مِصْرًا } لما أن
خلقه عليه السلام كان في الأرض بلا خلاف ولم يذكر في هذه القصة رفعُه إلى السماء
ولو وقع ذلك لكان أولى بالذكر والتذكير ، لما أنه من أعظم النعمِ ، ولأنها لو كانت
دارَ الخلد لما دخلها إبليسُ . وقيل : إنها كانت في السماء السابعة ، بدليل
اهبِطوا ، ثم إن الإهباطَ الأولَ كان منها إلى السماء الدنيا ، والثاني منها إلى
الأرض ، وقيل : الكلُّ ممكنٌ ، والأدلةُ النقلية متعارضةٌ فوجب التوقفُ وتركُ
القطع .
0 Response to "Kenapa Disebut Siti Hawa? Ini Jawabannya - Indestenko"
Post a Comment